27 Feb 2011

Lebih Dari Sekadar Persahabatan

Kopdar BLOOF - 26 Feb. 2011 (Photo by Sri Agustina)
Saat menulis ini, hatiku sedang sakit. Banyak hal yang kurang menyenangkan, yang telah terjadi dalam hidupku beberapa hari kebelakang. Satu hari yang lalu, dua hari yang lalu, satu pekan yang lalu, bahkan satu bulan yang lalu. Tapi, aku tahu bahwa kamu bukan menunggu hal yang menyedihkan dari tulisan ini. Kamu ingin sesuatu yang baik, yang benar-benar menyenangkan saat kamu membacanya.

Lantas, hal apa yang menyenangkan? Yang jelas ini bukan tentang rahasia pribadi saya, yang perlu saya beberkan di blog ini. Bukan tentang bagaimana suatu saat saya begitu amat bodoh untuk melakukan hal-hal bodoh. Juga bukan pula tentang “jokes” yang bisa membuatmu tertawa terpingkal-pingkal. Kecuali kamu menafsirkannya lain, pastinya tulisan ini bukan mengenai hal-hal itu. Sangat bukan…!

Namun, saya tuturkan padamu tentang suatu komunitas yang justeru kemarin hari (Sabtu, 26 February 2011) bisa membuatku senang, bisa melupakan rasa duka dan lara dalam hati. Yupe, you have knowed it!

Buat kamu yang tidak tahu, yang saya tuturkan ialah tentang BLOOF. Apakah itu? Blog Of Friendship itulah kepanjanganya. Persahabatan Blog begitu kira-kira maknanya dalam bahasa Indonesia.

Ada satu kebahagiaan tertentu yang bisa mengisi salah satu ruang hati ini yang kudapatkan saat bergabung dengan komunitas BLOOF ini. Lebay?! Ah, tentu saja tidak.. saya coba tuliskan di sini, sedikitnya, tentang BLOOF. Silahkan kamu baca terus..

Menulis tentang BLOOF adalah satu hal yang sudah lama ingin saya lakukan. Kamu boleh mendebat saya dengan mengatakan, “Aduh, kemana aja.. baru nulis sekarang!” atau, “Lho, sudah lama gabung kok baru nulis tentang BLOOF-nya sekarang sich!!”. Mungkin para BLOOFER (sebutan untuk anggota BLOOF) akan bilang begitu. Ya, itu hanya kemungkinan lho! Hehe.. (:

Tapi, percayalah bahwa saya saat ini mencintai BLOOF, of course, karena Allah. Mengapa? Seperti apa yang tadi di awal, dalam kondisi suasana hati yang tak baik, BLOOF justeru hadir sebagai salah satu “mata air” yang mengatakan “Jangan sedih, An!”. Tak ada satu BLOOFER pun yang berkata seperti itu. Itu hanya suara semangat yang kutangkap atau suara imajiner yang terdengar di hati ini. Jangan sedih..!

Saat KOPDAR BLOOF Perdana kemarin, yang bertempat di Rumah Makan Festival Kuliner (selanjutnya saya tulis Feskul), bagi saya pribadi merasakan kebahagiaan tersendiri. Suara-suara semangat yang mengisyaratkan tentang kebersamaan, kekeluargaan, dan (jangan protes) cinta.

Hmm, khusus kata terakhir, yang pernah ditanyakan oleh Sri Agustina a.k.a Nina tentang, “kenapa Februari identik dengan cinta?”. Barangkali memang di bulan Februari banyak orang merayakannya demikian, tapi, bagi saya dengan adanya KOPDAR kemarin itu ternyata apa yang menjadi tagline-nya adalah “Lebih dari sekadar persahabatan” bisa diartikan juga sebagai cinta. Sempat disinggung juga oleh Qefy sang admin kemarin tentang tema yang diangkat di bulan February ternyata malah tentang cinta. Ya pastinya, mudah-mudahan cinta tak terputus di bulan February saja. Bukan hanya untuk BLOOF saja tapi juga untuk semuanya.

Biar gak kepanjangan tulisannya, tulisan ini sebenarnya ialah ucapan terima kasih saya untuk para BLOOFER yang sudah menyempatkan hadir kemarin. Terima kasih untuk Dea Sunarwan atas desain dan pencetakan spanduk sera hiburan sulapnya di KOPDAR kemarin, engkau teman seperjuangan yang sungguh luar biasa. Ada juga pak Uci (Usep Karmana), Iip Arifin sang Railfans orang Garut, Ustadz Haden, dik Agung, Sang Admin yang Fantastic: Dia Rediana alias Qefy, great job brother!

Untuk Awaluddin Jamal terima kasih sudah membawa kamera yang sangat bagus sekali dan telah upload photo-photo KOPDAR BLOOF Perdana. Dan Doni “Dzoro” yang sudah berjuang untuk booking tempat di Feskul.

Tak ketinggalan untuk para ladies nan solehah yang juga turut hadir. Ada teh Ema yang dahsyat luar biasa, Nenk Zahra yang baik hatinya, teh Fitri a.k.a Tersenyumlah Selalu yang kepribadiannya senantiasa tersenyum (menginspirasi sekali). Terus juga ada Evita Jude - adik tercinta dari sang admin Qefy. Untuk Patmah Wati yang sangat cerdas- sang Donatur acara KOPDAR kemarin: Semoga Allah Subhanahu wa taala memudahkanmu dalam setiap urusannya, Amin. Tak lupa, untuk Sri Agustina – photographer ulung yang bersinar layaknya sinar bintang.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama
dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan. - Kahlil Gibran.


Salam Persahabatan,
Ahad, 27 February 2011

Aan Sopiyan

19 Feb 2011

[Puisi] Semoga Bertemu

Semoga Bertemu

Hingga kuberjalan denganmu, teringat kembali akan kenangan.
Bagai ketenangan air laut, tapi berombak, serta begitu dalamnya dan gelap.
Kau telah hilang.
Pergi menjauhi dariku namun meninggalkan bekas dalam hati.
Aku mungkin tak akan pernah bertemu lagi denganmu.
Sampai nanti kelak kau dan aku bisa bertemu lagi,
kuharap antara kita ada perubahan.

Ah, sudah pasti nanti kita berubah...
Namun, ku tak tahu kapan lagi kita bertemu selain hari kemarin,
kau dan aku saling berdiam diri.

Cimahi, 080707

[Puisi] Sesalku

Sesalku

Kepura-puraanku,
Seakan semua ini tidak pernah
Terjadi,

Menjadi suatu bagian yang tiap detiknya
Memaksa hati untuk terkubur
Dalam sisi gelap jiwaku,

Menempa asa yang kosong,
Meraih jiwa yang kering.

Ciptakan hamparan penyesalan
Hingga sulitku untuk merubah
Dan sulitku untuk kembali

PADAMU …

17 Feb 2011

Quotes By Mario Teguh II



Hari ini, mulailah hidup
dengan kesungguhan untuk membangun
diri yang bisa Anda percayai.

Janganlah sering membohongi diri sendiri,
karena lama kelamaan diri Anda
akan belajar untuk tidak mempercayai Anda.

Dan itulah yang disebut ‘tidak percaya diri.’

Percaya diri,
adalah mempercayai janji Anda sendiri,
bahwa Anda akan mendahulukan
yang penting, dan menghindari hal-hal
yang tidak menguatkan Anda.

Mario Teguh

6 Feb 2011

Karuniakanlah Cinta!

Bunga Melati (Sumber: Google)

Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah. – Surat cinta Noura untuk Fahri, Ayat-ayat Cinta.

Cinta kita kepada sesuatu menuntut kita untuk mencintai apa yang dicintainya dan membenci apa yang dibencinya. Adalah lazim tradisi cinta-mencintai bahwa kekasih senantiasa menyatu dengan kekasihnya. Ia sedih dengan kesedihannya, ia bahagia dengan kebahagiaannya, ia menderita dengan penderitaannya, ia gembira dengan kegembiraanya.
Seperti legenda yang tak pernah usai, obrolan manusia tak lekang masa. Inilah cinta! Dia adalah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, atau Kahlil Gibran. Lainnya, Romeo dan Juliet, Laila-Majnun, Siti Nurbaya hingga kisah anak: Cinderella. Atau lain sebagainya.. 

Terisyaratkan layaknya kedatangan pelangi setelah hujan yang tumpah dari langit memenuhi bumi. Kekasih yang dicintai dan dinanti-nanti datang kedalam hati. Siapa yang tak suka demikian? Hidup itu cinta. Hidup itu indah bila kita tahu arti kehidupan. 

Setelah hadir dalam relung-relung hati dan raga manusia. Terpancar dalam tutur kata, sikap dan pergaulan. Hidup yang penuh cinta membuat mereka bisa hidup lebih hidup, serta bertahan dari kesengsaraan. Walau cinta layaknya angin, tak terlihat cuma terasa. Ditakdirkan sebagai kata tanpa benda. 

Namun, ingatlah tak semua cinta itu benar-benar cinta. Kehidupan tak selalu berlaku baik, dan tak selamanya benar. Begitupun cinta, tak semuanya baik dan benar. Cinta seseorang kepada sesuatu terjadi karena ada dorongan: positif atau negatif. Sebagai seorang muslim “kacamata” positifnya adalah cinta syar’i, sedangkan negatifnya adalah cinta yang tidak syar’i

Cinta Syar’i lahir karena iman, cinta tidak syar’i lahir karena nafsu. Pandanglah bahwa nafsu itu Fithri, sehingga tak perlu kita mematikan atau mengebiri. Mengapa? Sebab dorongan cinta tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan produktif apabila dikendalikan dengan arif. Kaidah-kaidah syar’i-lah yang berfungsi sebagai “pagar”, pembimbing, dan pengendali nafsu supaya tidak melewati batas-batas cinta Ilahi. 
 
Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Masih ada yang lebih penting dari cinta. Sebenarnya jikalau kita bercinta maka seharusnya itu menjadi salah satu pintu menjalankan ibadah. Janganlah terlalu kauturutkan perasaanmu. Gunakanlah akal sehatmu, karena akal adalah termasuk bagian dari wahyu. Kau masih memiliki masa depan yang luar biasa cerahnya. Kau ditunggu oleh ribuan generasi di tanah air, yang bersih dan bercahaya, seperti namanya Nurul Azkiya, cahaya bagi orang-orang yang bersih hatinya. - Surat balasan dari Fahri untuk Nurul, Ayat-ayat Cinta.

Semoga Allah menjadikan setiap cinta yang ada dalam hati kita sebagai cahaya yang menerangi langkah kita. Sinergi yang baik antara iman dan nafsu, jauh dari rasa pilu, justeru yang menghasilkan karya-karya besar yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Bukan sebaliknya, mendatangkan bencana dan petaka di dunia dan di akhirat pula. 

Allahuma, ya Allah! Karuniakanlah kepada kami cahaya cinta yang akan menerangi kami ditengah kegelapan, ketajaman pandangan yang akan membedakan cinta positif atau negatif , serta keseimbangan yang akan menerangi kami dipersimpangan. “Wahai Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (At Tahrim, 66 : 8) ***


Cimahi, 06 Februari 2011 
 

4 Feb 2011

Saatnya untuk Pulang




Malam larut, malam memulai hujan
inilah saatnya untuk kembali pulang.
Kita sudah cukup jauh mengembara
menjelajah rumah-rumah kosong.
Aku tahu: teramat menggoda untuk tinggal saja
dan bertemu orang-orang baru ini.
Aku tahu: bahkan lebih pantas
untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka,
tapi aku hanya ingin kembali pulang.
Sudah kita lihat cukup destinasi indah
dengan isyarat dalam ucap mereka
Inilah Rumah Tuhan. Melihat
butir padi seperti perangai semut,
tanpa ingin memanennya. Biar tinggalkan saja
sapi menggembala sendiri dan kita pergi
ke sana: ke tempat semua orang sungguh menuju
ke sana: ke tempat kita leluasa melangkah telanjang.

:: Rumi ::


2 Feb 2011

Kepuasan Diri


Orang yang sibuk mencari perhatian atau pun penghargaan orang lain, hidupnya tak akan pernah terpuaskan. Mereka bergantung pada orang lain. Bahagia saat mendapat pujian yang melambungkan. Tapi saat semua tidak berjalan dengan baik, mereka terpuruk dan semakin terpuruk. Semua hal yang telah di bangun akan terasa sia-sia. Mereka tidak akan menyukai apa pun, termasuk diri mereka sendiri.

Saat mereka tidak menyukai diri mereka sendiri, mereka bukan hanya tidak bisa menjaga dirinya sendiri, tetapi juga menghukum dirinya dengan cara yang disamarkan sebagai kenikmatan. Makan berlebihan, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan misalnya. Atau, kesibukan tiada henti yang sengaja mereka buat agar mereka tidak perlu menilai hidup mereka. Tadinya, mereka ingin mencintai diri sendiri, tetapi malah kehilangan dirinya. Mereka tidak mampu memenuhi kesejahteraan diri, sehingga mereka mengartikan ilusi sebagai cinta.