“Akh, kalau ada akhwat yang saat ini ngajak nikah sama antum, antum siap?”
Termenung. Dan tak tahu harus jawab apa, “Hmm, gimana ya?”. Mungkin tergantung siapa dulu akhwatnya. Kalau cantik, solehah, mau menerima saya apa adanya: kenapa tidak? Begitu bisik dalam hati. Ah, saya merasa tidak tahu perasaan saya yang sesungguhnya kalau ditanya tentang pernikahan. Antara mau dan ragu. Antara siap dan penuh pertimbangan.
Termenung. Dan tak tahu harus jawab apa, “Hmm, gimana ya?”. Mungkin tergantung siapa dulu akhwatnya. Kalau cantik, solehah, mau menerima saya apa adanya: kenapa tidak? Begitu bisik dalam hati. Ah, saya merasa tidak tahu perasaan saya yang sesungguhnya kalau ditanya tentang pernikahan. Antara mau dan ragu. Antara siap dan penuh pertimbangan.
Ilustrasi Wanita Solehah, Aisha - Ayat-ayat Cinta |
Lantas, saya jadi teringat oleh salah seorang wanita mualaf yang pernah muncul di layar kaca. Ia berprofesi sebagai model dan hadir dalam salah satu acaranya Mario Teguh di TVOne sekitar 2 tahun lalu saat lebaran (Tahun 2009). Seingatku namanya Davina. Saya searching di Google ternyata ketemu juga sekilas profile-nya, bisa di lihat di sini.
Davina Veronica (sumber: id.wikipedia.org) |
Saat itu Mario Teguh minta kepada Davina bertanya apa saja pada dirinya. Kemudian setelah berpikir sejenak Davina bertanya, “Apakah seorang wanita harus menikah?”
Loh? Saya sedikit aneh mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut model cantik itu. Namun begitu, saya harus memaklumi bahwa bagaimanapun, mungkin, bagi Davina bila kita sudah bahagia dengan diri kita saat ini apakah lantas harus menikah juga?
Lagi pula, bagi saya sendiri saya sangat bersyukur telah dilahirkan langsung dalam kondisi muslim. Berbeda dengan Davina yang harus merasakan bagaimana mendalami kondisi spiritual hingga bisa memutuskan untuk menjadi mualaf. Tentu ada perasaan-perasaan yang belum pernah saya rasakan. Ini berkaitan dengan keyakinan dan yang namanya keyakinan, bagi saya, ini adalah hal paling penting dalam aspek-aspek kehidupan kita.
Lalu, apa kata Mario Teguh? Saya sendiri lupa-lupa ingat tentang apa yang dikatakan Mario Teguh. Ah, biar gak pusing saya searching lagi di Google deh. Dan ternyata ada juga yang posting tentang moment Mario Teguh dan Davina ini di sini. Ya, dengan tutur bahasanya yang baik Mario Teguh menjawab pertanyaan Davina itu seperti ini :
Loh? Saya sedikit aneh mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut model cantik itu. Namun begitu, saya harus memaklumi bahwa bagaimanapun, mungkin, bagi Davina bila kita sudah bahagia dengan diri kita saat ini apakah lantas harus menikah juga?
Lagi pula, bagi saya sendiri saya sangat bersyukur telah dilahirkan langsung dalam kondisi muslim. Berbeda dengan Davina yang harus merasakan bagaimana mendalami kondisi spiritual hingga bisa memutuskan untuk menjadi mualaf. Tentu ada perasaan-perasaan yang belum pernah saya rasakan. Ini berkaitan dengan keyakinan dan yang namanya keyakinan, bagi saya, ini adalah hal paling penting dalam aspek-aspek kehidupan kita.
Lalu, apa kata Mario Teguh? Saya sendiri lupa-lupa ingat tentang apa yang dikatakan Mario Teguh. Ah, biar gak pusing saya searching lagi di Google deh. Dan ternyata ada juga yang posting tentang moment Mario Teguh dan Davina ini di sini. Ya, dengan tutur bahasanya yang baik Mario Teguh menjawab pertanyaan Davina itu seperti ini :
Mario Teguh (sumber: Google Gambar) |
“Bayangkanlah Davina puluhan tahun yang akan datang, apakah Davina lebih memilih menjadi seorang nenek atau seseorang yang Nampak seperti nenek ? Keduanya sangat berbeda. Seorang nenek bisa kaya bisa miskin, tapi dia sedang duduk di rumahnya di hari lebaran menantikan cucu-cucunya datang, pinggangnya sudah sering encok dan dinginnya udara sudah menusuk tulang, tapi dia akan bahagia karena akan ada tangan- tangan muda anak atau cucunya yang akan mencium tangan si nenek dan menghangatkan hati si nenek. Tapi seseorang yang hanya Nampak seperti nenek akan duduk sendiri di hari lebaran, kesepian, tak ada seseorang untuk dinanti.” Lalu Davina yang Nampak sangat independent itu berkata “ Bagaimana kalau saya bisa memastikan bahwa saya tidak akan kesepian?” Well, dan Mario Teguh pun mencoba meyakinkan Davina bahwa menikah lebih baik daripada tidak menikah.
Saya pribadi sepakat dengan Mario Teguh bahwa yang menikah lebih baik daripada tidak menikah. Saya adalah seorang muslim yang terus berusaha menjadi seorang muslim yang baik sesuai tuntunan Allah SWT melalui Rasul-Nya. Dalam hadits pula dikatakan bahwa dengan menikah maka kita telah menggenapkan atau menyempurnakan agama.
Saya pribadi sepakat dengan Mario Teguh bahwa yang menikah lebih baik daripada tidak menikah. Saya adalah seorang muslim yang terus berusaha menjadi seorang muslim yang baik sesuai tuntunan Allah SWT melalui Rasul-Nya. Dalam hadits pula dikatakan bahwa dengan menikah maka kita telah menggenapkan atau menyempurnakan agama.
“Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah untuk menyempurnakan sebagian lainnya” (HR. Baihaqi dengan sanad hasan).
* Bersambung ya.. nanti lanjut lagi deh curhat saya tentang pernikahan. Insya Allah.. :D *
Cimahi, 07 Mei 2011
Di rumah orangtua tercinta.
Di rumah orangtua tercinta.
wah....menarik nih kang aan, jadi penasaran
BalasHapuscurhatan hatinya pak aan nih..mau mnggenapkan setengah din nya...ayo buruan pak aan ^_^
BalasHapuskang aan udah nikah belom?
BalasHapusBlackbox: Oh ya, masa? Hebat dong curahan hatiku bikin penasaran orang. Xixixi ;))
BalasHapusMba Meutia Rahmah: Amin, Amin, Allahuma amin.. boleh nanti sekalian minta referensinya, ya? hehe ;)
BalasHapusTeh Kartini : Belum uy! :D
BalasHapuswah.. mas aan... udah dekat kayaknya..
BalasHapuspara bloofers siap siap dapat undangan..
Amiinn..
BalasHapusjiaaaaahhhhhhhhhh... koq gantung????
BalasHapussaya penasaran!! hosh...hosh...hosh...
*mpe ngos2an
Hahaha.. sabar ya Cie.. :D
BalasHapuswih.....ane juga liat nih pas acaranya...!!!
BalasHapuskeren deh...
4 jempol buat kang AAn..
Terima kasih ya teh zhizie
BalasHapus:D
oke....sama2..!!
BalasHapusLebih banyak nyeritain orang lain, mana Aan-nya nih :P
BalasHapusweh.. weh.. kemana ya sayah?? ;)
BalasHapusTq Lang.
sebenernya curcol ya he he he tapi asik juga nih postingan
BalasHapushmm.. ya gitu dwech.. :p
BalasHapus"Siap!Insya Allah"
BalasHapusItu seharusnya jawaban untuk orang yg memiliki kemauan untuk menikah,mudah2an Allah memudahkan dan memberikan jodoh yg terbaik untuk kita.
Janganlah keraguan membuat kita mengambil keputusan yg lama,sehingga jodoh terbaik kita pergi begitu saja.Ragu itu datangnya dari syaitan.Hilangkanlah keraguan itu dg memperbanyak sujud kepada Allah.