"Menjadi kaki sangat beruntung dapat membawa dirinya kemana-mana sampai ke Baitullah," ujar tangan.
"Tanganlah yang paling beruntung dapat memberi bantuan dan mengelus kepala anak yatim," ujar mulut.
"Aku cemburu pada mulut, ia selalu bersalam sholawat pada Rasulullah dan melafalkan nama-nama Allah yang indah," ujar dahi.
"Dahi itu dianggap tidak sombong saat dia dalam sujud, lambang sujud ada padanya, cemburunya aku," ujar lutut.
"Lutut itu yang pertama berkhidmad, ia selalu menyentuh tanah lebih dahulu dari padaku," ujar otak.
"Kau itu selalu yang diperhitungkan, karena kau yang paling pandai, selalu kau pikirkan si papa dan si miskin," ujar hati.
"Aaaah kami semua berbuat itu karenamu!" serentak mereka berujar pada sang hati.
-- Ratih Sanggarwaty
bagus banget tulisan agan..
BalasHapusijin share bang..
Terimakasih. Nama kita sama, ya? :D
Hapus:')
BalasHapusbegitu sempurnaNya Allah menciptakan semua yang ada dalam diri manusia :')
kurang syukur apa lagi kita?
Barangkali syukur kita memang selalu kurang.. :'(
Hapus