12 Jan 2012

Dalam Ketenangan

Entah cerita dari mana, saya sendiri tidak tahu siapa pengarang aslinya. Namun yang jelas, cerita berikut sangat menyadarkan akan sesuatu yang telah lama hilang dari diri saya. Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar atau membaca cerita ini. Gak apa-apa, gak ada salahnya untuk membaca ulang kalau memang ini baik.

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.

Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang.

Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari.

Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut.

Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

“Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?”, tanya si tukang kayu.”Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada”, jawab anak itu.***

Saya tidak tahu apa ini tepat atau tidak. Tapi setahu saya, ketenangan dalam menghadapi masalah adalah salah satu kunci dari bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah. Mencoba untuk tenang dan hening sejenak juga kadang bisa lebih efektif menyelesaikan masalah dari pada kita terburu-buru.

“Never be in a hurry; do everything quietly and in a calm spirit. Do not lose your inner peace for anything whatsoever, even if your whole world seems upset.” Kata Saint Francis de Sales

Kira-kira artinya begini: “Jangan pernah terburu-buru; lakukan segala sesuatu dengan tenang. Jangan kehilangan kedamaian untuk apapun juga, bahkan jika seluruh duniamu terlihat kacau.”

Untuk menghentikan riak air dalam telaga yang sebelumnya tenang, kita cukup mendiamkannya saja. Tak perlu usaha dari tangan atau pun alat lain dari diri kita untuk mencoba air telaga kembali tenang. Diamkan saja, gelombang air tersebut akan tenang dengan sendirinya.

Ya, tenanglah! Semoga dengan ketenangan semua kembali sesuai dengan apa adanya.(*)


.. Kisah didapat dengan Copas ..

15 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...
    tepat sekali ketenangan bisa membuat segalanya menjadi mudah, karena tenang dan khusyuk salah satu syarat dalam menunaikan ibadah pada sang Robb, sedangkan tergesa-gesa dan gaduh adaalah cara syetan untuk membuat manusia cemas yang muaranya pada kemarahan dan sumpah serapah...

    posting yg bagus kang Aan, sebuah sentilan yg sangat mengena dan menampardiriku...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam.. terima kasih k' Insan. Barakalloh..

      Hapus
  2. tepat sekali,kunci menghadapi suatu masalah yaitu ketenangan,dgn dmikian kita bisa berfikir dngan jernih untk mencri solusinya..dan kita harus ingat bhwa buru buru itu adalah pkrjaan syaitan...nice post.senang kembali membaca postngan mu ..stlah skian lama hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. iya, setelah sekian lama. Tapi gak pa2 ya ada copasnya.. :D

      Hapus
  3. setuju banget mas aan...aku suka sama postingan ini deh...sangat...

    Terkadang, hanya dalam keheningan kita akan mampu mendengar banyak hal alpa dari rekam indra kita. Dalam diam dan ketenangan itulah, mungkin akan terdengar desahan napas yang lama tak pernah kita nikmati, dan tanpa kita sadari ... akan ada banyak hal terselesaikan bersama keheningan dan ketenangan ...^__=

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam diam dan ketenangan.. #inner-peace

      Hapus
  4. setubuh, ehhh..setuju ! hhe :)
    alhamdulillah pelajaran 'ketenangan' dalam menghadapi masalah dan mencari solusi, sudah beberapa kali saya terapkan dan alhamdulillah hasilnya 'keliatan' :)
    well, kak aan hebat, setidaknya sudah kembali mengingatkan kita akan hal kecil yang dapat berdampak besar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh.. tak pantas rasanya dapat pujian hebat segala.. jadi malu.. anyway, makasih ya atas kunjungannya. :)

      Hapus
  5. berbagi sedikit pengalaman juga kang.. ketika terjadi problem pada pabrik saya bekerja, dan harus diselesaikan secepatnya, maka langkah pertama yang saya ambil adalah menenangkan diri... mungkin banyak yang berfikir.. "loh koq orang ini santai banget yak..??" terburu2 malah membuat konsentrasiku hilang, dan pekerjaanku malah semakin lambat.. itu alasanku.. :)

    BalasHapus
  6. mencoba tenang dari segala kegundahan, semoga diberi kemudahan, barokallah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin Allohuma amin.. terima kasih d'Anonim ^_^

      Hapus
  7. Subhanalloh.. terima kasih u/ smuanya. Luar biasa, komentar kawan2 smua justru melengkapi tulisan ini. Ahh.. senangnya.. ;)

    BalasHapus
  8. Oooh..jadi hasil copas toh *melengos #kalem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Copas dari milis.. dan yang dari milis itu entah darimana.. wah.. sungguh, cerita yang bagus kadang tak jelas siapa pengarangnya. :)

      Hapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.