23 Apr 2013

Kala Mereka Berujar

"Menjadi kaki sangat beruntung dapat membawa dirinya kemana-mana sampai ke Baitullah," ujar tangan.

"Tanganlah yang paling beruntung dapat memberi bantuan dan mengelus kepala anak yatim," ujar mulut.

"Aku cemburu pada mulut, ia selalu bersalam sholawat pada Rasulullah dan melafalkan nama-nama Allah yang indah," ujar dahi.

"Dahi itu dianggap tidak sombong saat dia dalam sujud, lambang sujud ada padanya, cemburunya aku," ujar lutut.

"Lutut itu yang pertama berkhidmad, ia selalu menyentuh tanah lebih dahulu dari padaku," ujar otak.

"Kau itu selalu yang diperhitungkan, karena kau yang paling pandai, selalu kau pikirkan si papa dan si miskin," ujar hati.

"Aaaah kami semua berbuat itu karenamu!" serentak mereka berujar pada sang hati.

-- Ratih Sanggarwaty