8 Des 2012

Penantian

Jiwaku—bagaikan kuda yang berlari menembus malam; makin kencang derapnya, makin cepat menjelang fajar. ~ Khahlil Gibran, Kata-kata Mutiara Sang Guru.

Di Halte itu, Ibu tua itu gelisah, tatapannya beku seolah mencari satu titik pandang yang sedang ia pahami. Terkadang tangannya meremas sapu tangan yang dipegangnya, atau tangannya malah saling meremas sendiri. Ada raut khawatir dan berharap cemas pada wajahnya. Beberapa kali pula ia menarik nafas panjang kemudian dengan perlahan menghembuskannya.