26 Mei 2013

Kisah Dalam Angkot

Pernah suatu kali naik angkutan kota (angkot) sepulang sekolah dahulu. Selepas maghrib dari sekolah menuju rumah. Tidak ada yang spesial saat itu selain ada salah seorang bapak penumpang yang sudah tua duduk di posisi belakang supir. Saya sendiri duduk tepat di samping pintu masuk angkot. Kendaraan yang cukup lowong saat itu, seingat saya sekitar 4 sampai 5 orang penumpang saja.

Selama perjalanan naik turun penumpang secara bergantian. Penumpang baru masuk, tidak lama setelah itu penumpang lain turun. Saya sendiri masih sekitar 2 kilometer lagi untuk tiba di tujuan. Entah, justru yang menarik selama perjalanan adalah sosok si bapak tua yang duduk hampir di depan saya. Tiba-tiba si bapak tua membuka pembicaraan dengan supir angkot.