15 Jul 2010

LIHATLAH ..

"Jangan pernah menyerah untuk apa pun yang kau anggap berharga", pikirku saat-saat dimana kini kelelahan datang menerpa tubuh ini. Begitulah yang sedang kucoba atur dalam otakku. Sekuat tenaga, segenap jiwa dan raga, kucoba dan terus coba lagi. Kemudian berpikir ulang akan hal apakah yang hendak kutuliskan di sini.

Mmm .. Jangan pernah menyerah!

Lihatlah sekeliling kita. Lihatlah apa yang ada dihadapan kita. Lihat pula ke dalam diri kita. Siapalah kita bila kita hanya menjadikan hidup ini sebagai hidup yang tak bermakna. Maka engkau salah. Sekali lagi, engkau salah. Aku tidak katakan, "mungkin engkau salah!"

Lihatlah .. pada akhirnya pula kau tak melakukan apapun. Memberi tentang apa yang tidak kau miliki hanyalah ilusi. Cobalah untuk jujur saja pada diri ini.

Maaf adalah kata-kata yang baik, namun sulit kita katakan. Tetapi bukankah nilai maaf itu akan pudar jika engkau terus menerus mengucapkannya berulang. Dan kau ulangi lagi?

Jangan pernah meringankan hal-hal yang besar. Atau pula sebaliknya. Karena itu bukan pada tempatnya. Ingat segala sesuatu itu baik adanya kecuali untuk hal-hal yang telah dilarang.

Dunia seperti syurga yang kecil jika saja kau dan aku mau untuk membuatnya seperti syurga dengan tidak melakukan hal-hal yang telah dilarang.

12 Jul 2010

LEMBAYUNG BALI

Menatap Lembayung di langit Bali dan kusadari, betapa berharga kenanganmu….

di kala jiwaku tak terbatas, bebas berandai mengulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu, sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

bilakah, diriku berucap maaf, masa yg kuingkari dan meninggalkanmu, oh,.. cinta…

teman yg terhanyut arus waktu, mekar mendewasa

masih kusimpan suara tawa kita…

kembalilah sahabat lawasku, semarakkan keheningan lubuk

hingga masih bisa kurangkul kalian, sosok yang mengaliri cawan hidupku

bilakah kita menangis bersama, tegar melawan tempaan semangatmu itu, woh, jingga…

hinggga masih bisa kuraih dirimu, sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

bilakah diriku berucap maaf, masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu, wooh, cinta…

hingga masih bisa kurangkul kalian, sosok yang mengaliri cawan hidupku

Bilakah kita menangis bersama, tegar melawan tempaan semangatmu itu, wooh, jingga…..

hingga masih bisa kujangkau cahaya, senyum yg menyalakan hasrat diriku

bilakah kuhentikan pasir waktu, tak terbangun dari hayat keajaiban ini, wooh, mimpi…..

andai ada satu cara, tuk kembali menatap agung suryamu, Lembayung Bali…



***
saat hujan tadi dengerin lagu ini,,
hmm.. syahdu.

[ My FB Notes : Wednesday, 28 October 2009 at 17:56 ]

8 Jul 2010

RENCANA ALLAH PASTI INDAH

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.

Aku yang sedang bermain dilantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan.

Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain.

Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut :

“Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.”

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil,

” Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu.”

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali.

Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata,

“Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, Sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, “Allah, apa yang Engkau lakukan?”

Ia menjawab :

” Aku sedang menyulam kehidupanmu.” Dan aku membantah,

” Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?”

Kemudian Allah menjawab,

” Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu.”

Subhanallah… Beruntunglah orang-orang yang mampu menjaring ayat indah Allah dari keruwetan hidup di dunia ini.

Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin.

Subhanallah, tulisan ini benar-benar membuka pikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang maha pengatur segala sesuatu di alam ini.

Tulisan ini mengingatkan saya bahwa kendati pun manusia punya keinginan, tetapi Allah mempunyai keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah.

Mari kita senantiasa bertawakkal kepada Nya.

Embun

Biarkan aku berdiam diri
berpasrah menepi..
meratapi menghindari peri-peri.

Pagi lagi
tanpa sendumu
aku bebas!
namun mati tetap ada di hati
tapi pergilah dirimu jauh
biarkan
pelangi mewarnai
warna-warna hati

aku mau..

suka cita.

aku ingin..

bahagia.

aku butuh..

CINTA.

di Pagi INI !

Jeritan Malam Kekasih

Aku dan kamu selayaknya akan berusaha untuk saling jatuh cinta. Berpadu dalam hukum alam layaknya bulan yang minta ditemani sang bintang-bintang. Menciptakan kesyahduan malam dalam dawai-dawai dinginnya hembusan bayu. Para malaikat pun akan terus bersenandung beriringan. Serempak atau pun silih berganti. Malam yang sunyi tampak begitu bercahaya. Mungkinkah itu semua karena dirimu.

Tapi dunia sering punya cerita lain. Tak selamanya bintang temani rembulan. Tak selamanya bulan itu bercahaya. Kadang semua itu hanya menjadikan semua tampak benar adanya. Ruang gelap dalam udara yang beku. Hilanglah cahaya. Inilah malam. Sunyi.. Sepi! Dan aku hanya sendiri..

Kau datang dan pergi seolah tak peduli. Adakah kamu tahu sedang apa diriku saat ini?
***

7 Jul 2010

Bila Kujenuh


Jenuh? Ya, Jenuh! Perasaan yang takpernah diharapkan. Akhir-akhir ini membentang bagai dinding tak-berpintu berdiri kokoh dihadapanku. Rutinitas? Tak jelas sudah. Kata orang ini hal biasa. Manusiawi!

Indikasinya? Jadi sok happy lah, padahal sebal dengan diri. Ada yang jadi aneh.. pendiem.. amnesia.. banyak deh.. Hei, bukankah aku ingin jadi LUAR BIASA?

Padahal seringkali hati ini tidak bisa menerima, bila diri ini pulang ditemani kilau gemintang, dan hanya bisa meluruskan punggung setibanya di rumah. Aktivitas yang biasa dilakoni seakan tak pernah berujung. Memang sih, sebenarnya untuk memenuhi semua kebutuhan (mungkin sebagian hanya keinginan). Tentu saja berdampak pada perasaanku, yang merasa tak punya kawan berbagi. Karena kadang banyak yang ingin aku sampaikan, tapi keluarga sudah berselimutkan malam. Atau sahabat sudahlah terlalu lelah. Aku jenuh!

Tapi aku sangat bersyukur pada Dia yang Mahatahu, karena tahu apa yang sebenarnya aku butuhkan pada saat situasi itu datang. Karena pada saat aku merasa jenuh pada kegiatan rutin yang sepertinya tak ada habisnya, selalu ada saja seseorang yang dikirim oleh Allah SWT untuk datang kepadaku. Tentu saja mereka datang dengan semua "keluhannya". Keluhan yang dilontarkan kepadaku ternyata membuatku "sadar". Sadar untuk men-charge energi yang melemah. Sadar untuk tidak menjenuhkan diri. Karena keadaanku ternyata lebih beruntung di banding mereka. Rasa syukur yang seperti tergantung di balik hati, ternyata perlu di pindah ke relung hati.

5 Jul 2010

SOLVE OUR PROBLEMS


Terkadang di hari-hari yang kita jalani mudah kita menemukan lubang-lubang yang selalu membuat kita jatuh karenanya. Namun, lebih banyak lubang tersebut kita sendirilah yang menciptakannya. Dan ketika kita masuk terperosok dalam lubang yang sama, kita kemudian berteriak, "kenapa bisa ada lubang di sini?".

Kata orang hidup itu adalah masalah. Lalu, mengapa orang kaget saat hidupnya ada masalah? Gampang saja, dia tidak tahu bahwa dia sedang hidup. Itu artinya, tugas yang masih hidup adalah menyelesaikan setiap masalahnya.

Beberapa hari kebelakang, ada beberapa orang yang saya kenal bercerita tentang masalah-masalahnya. Mulai dari masalah keluarga, organisasi, manajemen waktu, hingga masalah kenapa dia tidak bisa menyelesaikan masalah.

Mulai dari SMS, chatting, sampai bicara langsung mereka semua bercerita tentang masalah-masalah mereka. Kemudian dalam hati saya bertanya pada diri saya sendiri, apa saya ini tidak punya masalah? Atau, sudahkah saya menyelesaikan masalah-masalah pribadi saya? Ternyata setelah dipikirkan "belum".

Dengan kata lain, orang-orang menceritakan masalah mereka pada orang yang belum menyelesaikan masalahnya sendiri. Hemat saya, siapa pun yang memberikan saran, usul, atau solusi tentang masalah kita sendiri, tetap saja kita sendirilah yang harus menyelesaikannya. Tentunya dengan jawaban kita sendiri. Karena bisa jadi, setiap orang diciptakan dengan masalah yang khas dengan pribadi dan kemampuan orang itu sendiri.

So, let's solve our problems by ourself !

1 Jul 2010

KISAH CINTA IBU



Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi.
Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan, "Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi, Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati"
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan, "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya".
Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman.
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong manyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba ..
Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang.
Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat.
Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah.
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah, dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng, Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.
Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.
Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita..
Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.
There is a story living in us that speaks of our place in the world.
It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves.
Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali.