1 Jan 2011

Waktu dan Usia


Assalamu'alaikum, Selamat pagi, siang, atau sore bahkan malam sekalipun! Tergantung Anda baca postingan ini kapan ya ^_^.. Dan, selamat tahun baru Masehi - bagi yang merayakannya dengan senantiasa bermuhasabah atau merenungi diri. Semoga di tahun baru ini menjadikan diri kita semakin baik lagi. Amin

Jika kita bicara tahun, tentunya kita harus bicara soal waktu juga. Kita semua tahu, bahwa sang waktu ternyata tak bisa kompromi terhadap siapapun. Anda orang baik atau jahat, orang beruntung atau orang yang rugi adalah sama saja bagi sang waktu. Jatahnya sehari adalah 24 jam, 1 jam adalah 60 menit, dan 1 menit adalah 60 detik, serta 1 detik adalah sepersekian detik. Begitu seterusnya.. So, mau jadi baik atau jahat, jangan ngomong sama waktu. Karena waktu tak mau tahu Anda berbuat apa. Jangan katakan, "saya akan tobat nanti saja kalau sudah tua!". Atau, "mumpung masih muda.. lakukan saja sebebas-bebasnya!". Hmm.. itu adalah orang-orang yang selalu melandaskan hidupnya hanya pada waktu.

Padahal, kalau mau kita pikir lagi lebih dalam, sang waktu itu sebenarnya hanya sebuah simbol dari absurditas kehidupan. Kita tak pernah tahu kapan waktu itu benar-benar bermula dan kapan waktu itu benar-benar berakhir. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Kita tak pernah benar-benar tahu tentang hari esok, satu jam mendatang, bahkan satu detik kemudian pun kita tak yakin.

Yang mungkin kita tahu (saya katakan mungkin lho!) hanya tentang MASA LALU kita dan yang "jauh tapi dekat" di depan sana, dan ini pasti bukan mungkin lagi, ialah KEMATIAN. Nah, diantara masa lalu dan kematian itulah kini kita hidup. Hidup yang penuh dengan absdurditas.

Jika Anda berpikir, "perasaan pernah ada hal yang semacam ini deh?!". Iya benar sekali, pernah dengar Imam Ghazali, khan? Jadi, Imam Ghazali pernah bertanya kepada para muridnya, "apa yang paling jauh di dunia ini?". Di jawablah oleh para muridnya dengan jawaban bermacam-macam mulai dari negeri China, Bulan, Matahari dan Bintang-bintang. Tapi kata Sang Imam, "yang paling jauh ialah MASA LALU".

Lalu, bertanya lagi Sang Imam, "apa yang paling dekat?". Murid-murid menjawab, "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya". Dan jawaban Imam Ghazali ialah, "KEMATIAN". Yuk, kita pikirkan baik-baik apa kata Imam Ghazali itu..

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran". [QS. Al-Ashr (103) : 3]

Bicara soal waktu, kita harus bicara soal usia pula. Sebab, dalam gemuruhnya pergantian tahun masih ada refleksi kecil tentang usia, yakni rasa syukur kepada Tuhan yang masih memberikan kita nikmat usia. Masih bisa merasakan nikmatnya sinar mentari pagi atau indahnya harmoni alam bersama dengan keagungan Tuhan yang lainnya.

Kalau kita mau lebih memperhatikan, ternyata hampir setiap hari ada saja yang berulang tahun. Well, setiap hari spesial, bukan? Selalu ada yang berbahagia setiap harinya. Namun demikian, tak mesti kita selalu menunggu hari ulang tahun kita untuk berbahagia.

Bicara soal usia, susah-susah gampang. Konon, di dunia belahan barat sana, bertanya tentang usia pada seorang wanita dianggap tak pantas. Entah mengapa demikian, ini sama seperti kita bertanya tentang isi dompet seorang lelaki.. hehe (:

Siapa yang tak suka bila kita dikata, "aduh, awet muda ya!". Atau, "usia ke berapa ya? Kok gak kelihatan tua..". Ah, sebagian umum orang-orang mungkin akan senang dengan ungkapan seperti itu. Ya, walau terkesan biasa saja dan cenderung basa-basi, tapi ini cukup untuk membuat seseorang tersenyum senang. Terlepas jika ungkapan tersebut di utarakan sebagai sindiran. Toh, suka tak suka, mau tak mau, setiap kali kita bangun pagi usia kita bertambah. Dan saat orang lain melihat kita tampak lebih muda, AMIN-kan saja.

Sekian!
Maaf kalau aneh artikelnya.. Barakallahu Fi Umrik. Amin ^_^

Cimahi, 01 Januari 2011

7 komentar:

  1. logika nya seiringnya berjalankanya hari ,kita tambah tua ya....but btw kang Aan sepertinya kelihatan awet muda ya??hehe

    BalasHapus
  2. semoga tetap awet muda ya kang aan... seperti saya selalu muda ^_^

    BalasHapus
  3. amin.. semoga berkah usia-usia kita :)

    BalasHapus
  4. Amin. Mudaan saya al. :P

    BalasHapus
  5. Semoga berkah sisa usia kita....
    Masuk tahun baru, jatah di dunia berkurang :D

    BalasHapus
  6. Wah, tetap tersenyum bisa bikin awet muda :D

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.