6 Feb 2011

Karuniakanlah Cinta!

Bunga Melati (Sumber: Google)

Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah. – Surat cinta Noura untuk Fahri, Ayat-ayat Cinta.

Cinta kita kepada sesuatu menuntut kita untuk mencintai apa yang dicintainya dan membenci apa yang dibencinya. Adalah lazim tradisi cinta-mencintai bahwa kekasih senantiasa menyatu dengan kekasihnya. Ia sedih dengan kesedihannya, ia bahagia dengan kebahagiaannya, ia menderita dengan penderitaannya, ia gembira dengan kegembiraanya.
Seperti legenda yang tak pernah usai, obrolan manusia tak lekang masa. Inilah cinta! Dia adalah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, atau Kahlil Gibran. Lainnya, Romeo dan Juliet, Laila-Majnun, Siti Nurbaya hingga kisah anak: Cinderella. Atau lain sebagainya.. 

Terisyaratkan layaknya kedatangan pelangi setelah hujan yang tumpah dari langit memenuhi bumi. Kekasih yang dicintai dan dinanti-nanti datang kedalam hati. Siapa yang tak suka demikian? Hidup itu cinta. Hidup itu indah bila kita tahu arti kehidupan. 

Setelah hadir dalam relung-relung hati dan raga manusia. Terpancar dalam tutur kata, sikap dan pergaulan. Hidup yang penuh cinta membuat mereka bisa hidup lebih hidup, serta bertahan dari kesengsaraan. Walau cinta layaknya angin, tak terlihat cuma terasa. Ditakdirkan sebagai kata tanpa benda. 

Namun, ingatlah tak semua cinta itu benar-benar cinta. Kehidupan tak selalu berlaku baik, dan tak selamanya benar. Begitupun cinta, tak semuanya baik dan benar. Cinta seseorang kepada sesuatu terjadi karena ada dorongan: positif atau negatif. Sebagai seorang muslim “kacamata” positifnya adalah cinta syar’i, sedangkan negatifnya adalah cinta yang tidak syar’i

Cinta Syar’i lahir karena iman, cinta tidak syar’i lahir karena nafsu. Pandanglah bahwa nafsu itu Fithri, sehingga tak perlu kita mematikan atau mengebiri. Mengapa? Sebab dorongan cinta tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan produktif apabila dikendalikan dengan arif. Kaidah-kaidah syar’i-lah yang berfungsi sebagai “pagar”, pembimbing, dan pengendali nafsu supaya tidak melewati batas-batas cinta Ilahi. 
 
Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Masih ada yang lebih penting dari cinta. Sebenarnya jikalau kita bercinta maka seharusnya itu menjadi salah satu pintu menjalankan ibadah. Janganlah terlalu kauturutkan perasaanmu. Gunakanlah akal sehatmu, karena akal adalah termasuk bagian dari wahyu. Kau masih memiliki masa depan yang luar biasa cerahnya. Kau ditunggu oleh ribuan generasi di tanah air, yang bersih dan bercahaya, seperti namanya Nurul Azkiya, cahaya bagi orang-orang yang bersih hatinya. - Surat balasan dari Fahri untuk Nurul, Ayat-ayat Cinta.

Semoga Allah menjadikan setiap cinta yang ada dalam hati kita sebagai cahaya yang menerangi langkah kita. Sinergi yang baik antara iman dan nafsu, jauh dari rasa pilu, justeru yang menghasilkan karya-karya besar yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Bukan sebaliknya, mendatangkan bencana dan petaka di dunia dan di akhirat pula. 

Allahuma, ya Allah! Karuniakanlah kepada kami cahaya cinta yang akan menerangi kami ditengah kegelapan, ketajaman pandangan yang akan membedakan cinta positif atau negatif , serta keseimbangan yang akan menerangi kami dipersimpangan. “Wahai Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (At Tahrim, 66 : 8) ***


Cimahi, 06 Februari 2011 
 

15 komentar:

  1. cinta, seperti udara, tak nampak, namun terasa. menghidupi, dan akan selalu ada selama kehidupan masih ada......

    BalasHapus
  2. pandangan yang cerdas terhadap cinta....
    terus berkarya mas

    BalasHapus
  3. hmmm..kenapa picture nya melati??

    BalasHapus
  4. Melati itu bunga kesukaanku.. jadi nanti2 kalau mau kasih aku bunga, kasih melati aja ya!

    I Love Jasmine! ^_-

    BalasHapus
  5. hmmm... penggemar pak habiburahman rupanya... ^_^

    BalasHapus
  6. Ya Lumayan menggemari-lah..
    novel-novelnya sukan bikin berbunga-bunga hati ini..
    ^^

    BalasHapus
  7. nice post...
    untuk yang belum, sedang dan telah mengenal namanya cinta/

    BalasHapus
  8. @ Intuisiq: Terima kasih.. :)

    BalasHapus
  9. Hmmm....,

    harus bisa mngendalikn perasaan y....,

    n.nv

    BalasHapus
  10. Iya mas Edo.. :D
    Terima kasih kunjungannya.

    BalasHapus
  11. pak aan selalu berurusan dengan cinta rupanya haha

    BalasHapus
  12. cinta selalu ada dalam hati
    jagalah ia selalu tetap suci
    mencintai yang haqiqi
    illahi rabbi..

    salam kenal ^^

    BalasHapus
  13. cinta dalam hati
    jaga selalu tetap suci
    mencintai yang hakiki
    illahi rabbi..

    salam kenal ^^

    BalasHapus
  14. @ Bang Aul: iya nih, maklum sedang jatuh cinta.. wkwkwk :P
    @ Hasbullah: iya, bener sekali mas.. sepakat! :D

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.