1 Sep 2011

Dalam Doaku

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini,
kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu,
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

(oleh Sapardi Djoko Damono)

3 komentar:

  1. Taqoballahu mina waminkum ..
    Semoga segala do'a kita untuk diri dan sesama di-ijabah Allah dan menjadikan setiap hari sebagai hari yang fitri ..
    Aamiin ..Taqoballahu mina waminkum ..
    Semoga segala do'a kita untuk diri dan sesama di-ijabah Allah dan menjadikan setiap hari sebagai hari yang fitri ..
    Aamiin ..

    BalasHapus
  2. Happy milad mas Aan...maafin silap dan salah nick selama ini yah....sms nick masuk tak? semoga masuk yah...^__^
    Aku dr dulu suka bgt SDD yg ini..huhuhuu...senang ada yg menulis ttg puisi inii....^__^

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.