16 Des 2011

Meski Hanya Satu Detik Waktu

That's Green light by Mr-Aan
That's Green light, a photo by Mr-Aan on Flickr.
Pernahkah terpikir, mengapa kita selalu butuh akan sesuatu yang telah pergi? Ya, pasti sangat sering. Ketika semua seolah terlambat untuk untuk mengulang, hal itu telah pergi dan sulit untuk di kejar. Bisa jadi itulah sebuah kesia-siaan. Tapi itu juga pelajaran. Hidup bukanlah sekadar pergantian hari-hari semata.. dalam umur yang berkurang, ajal semakin dekat. Tiap detik yang dilalui akan ada pertanggungjawabannya. Umur kita adalah cermin diri kita. Tiap waktu yang terlewat adalah pesan bisu dari catatan sebuah kesalahan untuk dimengerti dan direnungi. Semoga kita senantiasa termotivasi untuk menyempurnakan kebaikan-kebaikan.

Dalam bingkai ruang yang beragam, tetap saja rona langit ketika pergantian siang dan malam menyimpan pijar pesona. Menikmati senja, serasa setiap tarikan nafas menjadi sangat berarti. Dalam hitungan detik, warna langit berubah dari putih, ke kuning, ke merah, ke biru, kemudian gelap pekat.

Sekali lagi harus kucamkan dalam hidup bahwa betapa penting sebuah kesempatan itu. Kesempatan dengan diberikannya kepada kita meski hanya satu "detik" waktu.
(_ _')

Aan Sopiyan

a.k.a AnsopiY

15 komentar:

  1. walau cm 1 dtk menghrup oksigen sangat berarti,,dngn tdk menyia nyiakan ksmpatan wlpn 1dtk pun..mgkn tak tersadar bgt byk wkt tlah trbuang tnpa kt memanfaatkan nya...isi postngan sesuai dgn hatiku skrg..kembli merenung.

    BalasHapus
  2. merenungnya jgn terlalu lama juga ya kak Tia, hehe.. segera mengambil manfaat, dan jadi manfaat.. :)

    BalasHapus
  3. yg jelas merenungnya g bisa 1dtk hehe..lg memikirkan makna hdup,ada yg hilang,trasa kosong tp ntah aku sdang khlangan sesuatu..sesuatu itu msh misteri.

    BalasHapus
  4. yupe, "fase kekosongan"... setiap orang pernah merasakan seperti itu. Sabar aja, yang mengisi kekosongan itu akan segera datang kok.. hehe. :D

    BalasHapus
  5. speechless aahh..
    mas aan, ga ada ide aja dirimu masi bisa menyadarkan pembaca untuk kembali meruang dan mengsyukuri hakikat eksistensi diri yah..top deh..
    love this note..^_^

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. macet kang, prapatan karapitan jigana teh ieu mah, wkwkwkwk..

    BalasHapus
  8. Hehe.. Nick, speechless mulu ihh. Maksih comment-nya. :D

    BalasHapus
  9. Sanes k' Andy, dapet photo tuh di Jalan Sudirman, Bandung. :D

    BalasHapus
  10. kang aan tiap orang terlepas dari 1 detik itu bisa mendapat kesempatan ke 2kan ?
    ahh kok harus baca 2 kali yah baru bisa merenung :D

    BalasHapus
  11. selama masih ada umur.. insyaAlloh kesempatan slalu ada Uchank.. jgn biarkan cahaya harapan padam. cemangat..!!!

    BalasHapus
  12. Komentar untuk postingan di atas: Sesuatu sekali <3

    Btw, Bang Aan...
    Assalamulaikum warrahmatullahiwabarokatuh. Dengan ini saya memberitahukan bahwa Akang yang tampan terkena Tag di postingan saya, wkwk

    http://seftyrihandini.blogspot.com/2011/12/tag-xoxo.html?showComment=1324179348701#c1088862498877156263

    Hihi. Mohon dibaca rules dan selamat mengerjakan tugasnya :D Makasih~

    BalasHapus
  13. ketika sesuatu telah pergi dgn jejak 1 detik, yang ditinggalkan akan merasa kehilangan 1 menit,kehilangan 1 menit akan berasa 1 jam, 1 hari seperti 1 minggu.....1 bln seperti 1 thn...begitu pun seterusnya.
    karena sesungguhna kesempatan itu hanya datang 1X, mka gunakanlah kesempatan walau hanya 1 detik, dan sesungguhnya kesempatan kedua itu nama na takdir^^...#sotoy.com ahh.

    BalasHapus
  14. emmm...nice note :) segera mengambil pelajaran, :)

    BalasHapus
  15. kehampaan eksistensial.. itulah kekosongan yang terjadi ketika tak memiliki makna hidup. *menurut teori logoterapi. Solusinya adalah mencari sudut pandang berbeda dan menikmati tragedi. *menurut teori juga.
    Sekedar info untuk kak Meutia

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.