5 Feb 2012

Cinta dan Mencintai

“Apa?”
“Aku nggak tahu apa itu...”
“Cinta?” ia menatapku, tersenyum.
“Terlalu cepat jika itu cinta”
“Dia meminta kejelasan, kan?”
“Tuhan, apalagi yang harus kujelaskan?” Aku tertunduk.
“Begitulah kamu, nggak peka!”
“Eh....” kaget.
***

Biasanya keberanianku menulis adalah tentang hal-hal yang hanya terkait kehidupan umum saja. Sangat jarang yang bersifat pribadi. Atau, to the point saja, tentang cinta. Sangat jarang kan? (pasti ada yang langsung teriak, “Pitnahhhh!!” :p ). Ah, dan sekarang sedikit bicara soal cinta. Tidak banyak sih dan tidak terlalu puitis juga. Hehe..
Kita merasa,
Kita mencinta,
Tapi...
Apa rasanya cinta?
Pernahkah kau,
Merasa?
Waktu mengubah segala-galanya kecuali sesuatu dalam diri kita, yang selalu kaget karena perubahan. Walau hening dalam kesendirian kita, namun waktu tetap berjalan. Dan pada akhirnya, rasa-rasanya, dalam diri ini ada cinta yang sedikit demi sedikit pula mulai berubah seiring dengan berjalannya waktu. Mungkin, karena hal itu pula perasaan cinta bagiku bukanlah hal yang utama. Rasa itu hadir karena waktu. Allah memberikannya pada siapa saja yang Dia kehendaki. Kalau sudah diberi, tinggal bagaimana kita mampu mencintai, bukan hanya terpaku pada telah turunnya anugerah rasa cinta yang diberi. Bisa jadi, yang lebih utama dari rasa cinta adalah mampu mencintai.
Pernah ku tulis sebuah nama
entah di mana
mungkin masih tersisa di samun subuh,
pada tembok sekolah
yang pernah kita bercerita di sana

atau pada lamun senja

di pemakamanku
pada masa yang amnesia

mungkin suatu saat

puisi tak beralamat itu
akan sampai di layar ponselmu
dan sejenak
kau akan terpaksa membacanya
meski selalu ada harap yang tersia
seperti tanganku yang gemetar
di senyummu

By Suci
Kini, kutuliskan saja sebagian kisah hidupku di sini. Tentang bagaimana cinta dan mencintai. Kutuliskan hikmah yang ada pada diriku, orang lain dan semua hal yang menggugah hati dan pikiranku. Kutuliskan segala harapan dan do’aku. Agar aku termotivasi, agar aku bisa mengenang, dan agar aku bisa meninggalkan sejarah. Hingga nanti, Allah ya Tuhanku, adakanlah orang yang dengan rela mencintaiku, dalam sejarah hidupku.

Lantas, apa yang telah lalu biarlah berlalu, dan harapan di masa depan hanyalah misteri. Bagiku, hanyalah waktu yang sedang kujalani saat ini. Cinta itu tak akan surut. Walau terasa berat, namun semangat masih dalam dada ini. Tak masalah meski belum memuaskan, karena aku yakin, pada saatnya nanti bukti nyata itu akan ada.

#Menanti rencana indah berikutnya...

23 komentar:

  1. Diksi-diksinya indah..^^ Siapa itu suci?

    BalasHapus
  2. Ehem.. Siapa ya Suci? saya cuma searching di google, eh ketemu tuh yg namanya Suci.. tapi itu kecil kemungkinan klo suci itu adalah teman SMA saya yg sama namanya. Kalo beneran dia.. wow!!!

    #lah kok bahas Suci? :p

    BalasHapus
  3. ah cinta,
    bagiamana rasanya?
    sudah lama sekali sejak terakhir kali aku jatuh cinta.....

    :)
    ^_^

    BalasHapus
  4. Silahkan untuk mencintai lagi Om Ridwan.. Ayo, jgn senyam-senyum gitu doank.. hehe.. Pasti bisa!! :p

    BalasHapus
  5. cie cie,om aan bicara cinta..hahaha amazing..

    BalasHapus
  6. bukan aku tidak bisa lagi mencintai, setiap saat aku selalu jatuh cinta. karena aku seorang muslim.

    setiap saat, aku mencintai ALLAH, dan Rosulnya (amin), selalu merinduNYA, selalu mencintai kedua orang tuaku dan semua orang yang ada dlam hidupku....

    :)

    BalasHapus
  7. @Ka Tia: HEhe.. makasih kak Tia, sekali2 atuh bicara cinta.. :D

    BalasHapus
  8. Om Ridwan: Sip.. betul sekali. Sepakat. d^^b

    BalasHapus
  9. ini bisa d'bilang penggalauan juga gak ya?hehehe :p

    BalasHapus
  10. asiiikkk.. ttg cinta yang mencinta cinta dalam cinta :D
    suka sama diksinya, puisi dari Suci pun kereeeeeennnnn..
    cinta? apa ya? hhhmmm.. #berpikir keras :D

    BalasHapus
  11. minityc: G.A.L.A.U -->> God Always Listening And Understanding \^^/

    BalasHapus
  12. Irma D.S: ayo donk.. apa coba? Tell me.. ;p

    BalasHapus
  13. Yeni Belawati: Nice to you too.. *TitikDuaKurungTutup*

    BalasHapus
  14. Liez: Aih.. aih... saya sih biasa di luar.. Hehe. :D

    BalasHapus
  15. Cinta,
    Sebentuk mimpi bagi mereka yang kesepian
    Kenyataan yang di tepis oleh mereka yang ragu..

    BalasHapus
  16. azie: mendalam sekali... (-_-)

    BalasHapus
  17. uihhh kata katanya keren pisan eyyy
    rasa nya kaya nano nano kali ya manis asam asin---jadi rame dew-

    BalasHapus
  18. iya Ndear.. mau coba rasanya?

    BalasHapus
  19. amazingg... ruarr biazaa... excellent...

    BalasHapus
  20. cinta itu indah berwarna warna,,,,
    tetapi yang paling seru bumbu bumbu cinta,,,,
    wihhhh mantappp,,,

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.