22 Mar 2013

Toko Hati Kalbu

Namanya Kalbu. Dia baru saja membuka toko miliknya sendiri, namanya Toko Hati. Di hari pertama pembukaan tokonya, orang-orang di jalan hanya melenggang bebas tanpa menoleh sedikit pun.

Hari kedua, mulai ada yang menoleh. Hari ketiga, sudah ada yang masuk. Semakin hari, semakin ramai saja tokonya. Kalbu senang.
Tetapi lama-kelamaan ia sedih. Orang-orang itu justru mengacak-acak tokonya, tidak berlaku sebagaimana mestinya seorang pengunjung toko. Keesokan harinya, Kalbu menempelkan pengumuman di pintu masuk toko.

Peraturan Pengunjung Hati:

1. Dilarang mematahkan apapun.
2. Dilarang masuk kalau hanya ingin melihat-lihat.
3. Kalau mau lihat-lihat dulu, silahkan perhatikan display yang tersedia di etalase keseharian.
4. Kalau hendak meninggalkan toko, harap beritahu pemilik, dan kembalikan kondisi toko seperti sedia kala.
5. Mengacak-acak toko lalu pergi adalah perbuatan tidak bertanggungjawab yang dapat diganjar hukuman 8 tahun embargo cinta.

Setelah pengumuman dibuat, tokonya menjadi sepi. Tapi, Kalbu justru senang. Hanya orang tertentu dengan niat sungguh-sungguh lah yang akan memasuki tokonya. Dan orang-orang itu, tidak akan semena-mena lagi terhadap tokonya, terhadap Toko Hatinya. (Kuntawiaji)

5 komentar:

  1. hmm... menarik!
    jadi ingin tanya, hati sama kalbu apa bedanya? pada tulisan ini seolah dibuat pengertian yang berbeda.
    #jangan buat pembeli bingung dengan istilah dan nama, ntar nyasar ke toko sebelah lho...hehee.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Namanya Kalbu. Dia baru saja membuka toko miliknya sendiri, namanya Toko Hati."

      >> Itu di kalimat pertama sudah jelas deh <<

      Hapus
    2. Nah itulah pertanyaan yang dimaksud. terlihat begitu jelasnya bila diartikan oleh kalimat permukaan, namun begitu dalam maksud yang terkandung di dalamnya sehingga perlu penerjemah bagi yang awam sepertiku.
      Kalbu adl 'sang pemilik' dan hati adl 'yang dimiliki'
      mereka seolah dua makna yang berbeda. yang satu hidup dan yang lainnya benda mati...
      Hanya penasaran aja, soalnya banyak tulisan yang pernah dibaca selalu mengartikan kalbu=hati, namun di sini aku menemukan hal yg berbeda...

      Ah, ya.. mungkin tulisan ini berserat dan mesti dicerna dengan enzim khusus. :)

      Hapus
  2. Waw...saya suka setiap analogi kalimatnya.. makna sebenar bisa dirangkai lewat analogi seperti itu..#$alam blogship..dtunggu kunjungan balikny :-)

    BalasHapus
  3. wow...dalem nih. perlu dibaca berulang2 baru ngerti...
    slm knal...

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.