1 Apr 2011

Hati Pemenang

Tree-Sky by Mr-Aan
Tree-Sky, a photo by Mr-Aan on Flickr.
Hidup ini ibarat cermin! Begitulah sebagian orang mempercayainya, tak terkecuali saya pribadi. Bagaimana dengan kamu? :D

Kita sering mendengar bahwa seseorang yang melihat dunia kiranya mereka sebenarnya ialah sedang melihat cerminan dirinya sendiri. Jika dia melihat dunia yang dia pikir penuh dengan ketimpangan, ketidakberesan, maka meskipun mungkin tanpa disadari--pada taraf tertentu--dia merasa kalau dirinya pun penuh dengan ketimpangan.

Jika dia melihat orang-orang bekerja dengan jujur, maka sesungguhnya dia sedang melihat dirinya sendiri. Ya, hidup laksana cermin. Memantulkan gambaran asli benda yang berada dihadapannya. Barangkali kita pernah juga medengar istilah bahwa seorang penipu seringkali menjadi orang pertama yang menuduh orang lain berbuat curang.

***

Hidup ini terlalu singkat untuk menjadi kecil. Setiap orang dari kita mempunyai bagian kena tampik dan kecewa. Bila seseorang mengatakan atau melakukan yang melukai hati kita, ada alasan bagi kita untuk membalasnya. Tapi, bila kita melakukannya (membalasnya) justru merendahkan diri kita ke taraf si penyerang. Seseorang yang memukul kita sesungguhnya mencerminkan rasa kecilnya, ketidakberdayaannya. Bolehlah kita kalah dalam berkelahi, tapi toh kita harus menang dalam perang.

Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya. Orang yang akan melakukan hal-hal besar akan menemukan sementara orang yang suka mengejek, dan berkata kasar. Mereka berusaha melukai hati kita, ingin membuat hati kita terluka.

Janganlah kamu masukkan kata-kata mereka ke dalam hatimu. Jika kita masukkan kata-kata tersebut ke dalam hati, itu berarti kita adalah pohon yang tumbang dengan mudahnya. Hati ibarat akar pada sebuah pohon. Semakin teguh akarnya, semakin kokoh pohonnya.(*)

12 komentar:

  1. sungguh bijak kata-katamu pak,.. edun yeuh ^_^, btw makin rame aka yeuh blog na dengan poto2 nya wakaka

    BalasHapus
  2. wakakak.. guru, ajari aku lebih bijak lagi.. ;)

    BalasHapus
  3. seperti halnya diungkapkan semakin tinggi pohon maka akan semakin besar goncangannya...itu adalah sunnahnya untuk seperti itu maka tidak bisa kita hindarkan...marilah kita tetap berusaha untuk bisa menjadi seorang manusia yg mempunyai pegangan dalam menyikapi apapun yg ada disekeliling kita...amiin..

    BalasHapus
  4. Yup...nasihat yg menggugah mas Aan...
    Hidup ini ibarat cermin!
    aku suka bagian itu mas....
    aku jd teringat sebuah puisi yg mengatakan...
    "ketika hidup mnjadi sbuah cermin bagi diri...maka takkan pernah ada tempat untuk mendustai sang cermin...."
    okeee..keep writing mas,,,,maen ke blog q yaaa...ada postingan baru...heheee

    BalasHapus
  5. Cakep pak Aan, menginspirasi bijak dan berbobot. Sukses selalu pak Aan..

    BalasHapus
  6. Kata-katanya bagus sekali.. :-)

    BalasHapus
  7. wah mantappp inspiratifff .. okech juga.. salam persahbatannn :)

    BalasHapus
  8. dalem banget.very inspirative post.well done!

    BalasHapus
  9. bijak.......makasih pesannya

    BalasHapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.