23 Sep 2014

Takdir

Ketika kamu sudah jatuh bangun, mengalami pasang surut, melalui sesuatu yang sangat sulit, lalu bagaimana kamu mengetahui: apakah itu pertanda kamu tak bertakdir atasnya, atau ia adalah ujian perjuangan?

...

Bicara soal takdir itu tidak rumit. Sederhana. Kita perlu yakin dan percaya saja, karena percaya pada takdir juga sebagai bagian dari iman seseorang. Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi di depan. Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manusia hanya tahu takdirnya setelah terjadi.

Jadi, sesuatu itu bukan takdir kita jika masih dalam tahap proses, sesulit atau serumit apa pun; kecuali Allah sendiri yang Menghentikan (Menunjukkan). Misalnya, ketika kita ingin berlari mencapai satu titik, teruslah berlari walau rasanya sudah terlalu lelah dan tidak sanggup lagi.

Takdir Allah adalah ketika kita pingsan, tak sadar diri, karena tak sanggup lagi berlari, itu artinya Allah sendiri yang menghentikan kita dari berlari. Lantas itu bukan takdir kita; karena Allah sendiri yang menghentikan kita dari menjemput takdir itu, bukan karena kita sendiri yang memutuskan untuk berhenti berlari.

7 komentar:

  1. Tulisannya sangat inspiratif sekali. Pagi2 baca ini bikin rada mikir bacanya >_< hahahahaha.....
    Kang Aan, "MASIH" tetap mantap ya tulisannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada tulisan yang murni buatan diri sendiri. Hanya senang saja mencuri-curi ilmu...

      Hapus
  2. "Bicara soal takdir itu tidak rumit. Sederhana. Kita perlu yakin dan percaya saja,.."

    suka kalimat ini... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, Si Teteh yang satu ini... *tersipu-sipu

      Hapus
  3. Saya sepakat an. Makin rajin nulis euy. So, kapan kita kopdar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang membuat saya terharu... #kopdar

      Hapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.