22 Jul 2012

Makan Siang

Tadinya cuma iseng aja, ketik keyword di Google tentang “Makan Siang”. Padahal lagi shaum (puasa) Ramadhan, hanya terpikir begitu saja untuk menggerakkan jari-jemari untuk mengetik kata-kunci tersebut.

Dan menarik sekali. Paling teratas ternyata keyword tersebut disematkan kepada salah satu situs terbesar dan yang paling sering dikunjungi oleh khalayak pengguna Internet di dunia. Terakhir saya cek di alexa menempati ranking 6. Tersebutlah itu adalah Wikipedia. Lebih spesifik lagi saya baca tulisan tentang makan siang itu di Wikipedia berbahasa Indonesia.

Emang apa sih yang menarik?

Ya, bagi saya sih menarik aja. Terlebih apa yang ditulis disana, entah sengaja atau cuma untuk meramaikan aja. Tapi lebih dari itu, ternyata konten tulisannya lebih menekankan tentang apa itu makan siang. Jadi semacam mendefinisikan makan siang lah.. Keren, kan? :D



Makan Siang dari Wikipedia (22/07/2012) 

Makan siang adalah waktu untuk makan di tengah hari.

Makanan yang biasa disantap untuk makan siang beragam. Di beberapa tempat, orang memakan santapan yang sama seperti di makan malam - makanan panas, kadang-kadang dengan lebih dari 1 macam. Di tempat lain, makan siang adalah waktu makan utama di hari itu, di makan malam orang menyantap makanan dingin.

Banyak orang yang yang makan siang di sekolah maupun tempat kerja, yang dapat berlangsung dari seperempat jam sampai satu jam.

Banyak restoran, khususnya di daerah industri maupun perkantoran, memiliki tawaran khusus. Ada pula sejumlah restoran makan siang tertentu yang tak buka di malam hari.

...
Sedikit dikaitkan dengan apa yang kini terlintas di pikiran. Saya gak tahu ini bener atau nggak, hanya pernah denger dari beberapa orang tentang pepatah ini: Di kehidupan ini, tidak ada yang namanya "makan siang yang gratis". Pepatah ini biasanya ada dalam koridor bisnis dan politik. Hanya opini bebas dari saya saja.

Maksudnya gimana? Jadi, bila makan siang itu ibarat kata adalah sebuah kesempatan, maka hikmah dari pepatah tersebut adalah seperti ini:

Saat kesempatan datang, nasib baik sedang memihak kita. Seakan-akan, ada hadiah yang jatuh dari langit – telah disiapkan untuk kita. Akan tetapi, walaupun sekadar mengambil hadiah pun, setidaknya ada persyaratan yang harus dipenuhi. Kita perlu usaha, butuh perhatian, kesiapan, dan waktu yang tepat!

Kita harus tahu, kalau sesuatu terlalu baik, terlalu enak, terlalu murah biasanya selalu ada yang tidak benar. Bukan artian suudzon (negative thingking). Tapi kita harus wajar-wajar saja mengamati tentang kehidupan, dan dipertimbangkan lagi kewajaran penawaran apapun yang datang ke kita. "When something is too good to be true, it is usually not true".

Misalkan seseorang senang sekali karena dapat undian mobil gratis. Bermimpi indah beberapa hari, mencari pinjaman uang untuk melunasi pajaknya. Beruntung orang itu sempat tahu kalau itu cuma tipuan saja. Ah, rimba kehidupan selalu penuh bahaya buaya yang berpura pura seperti seonggok kayu. Siap menggigit saat kita lengah.

Kalau tiba-tiba ada seorang teman yang tidak pernah anda temui tiba-tiba datang mengunjungi terus bilang, "Pak titipkan uang saja di sini. “Untung”nya banyak, 7% per bulan. Tidak ada resiko." Hati-hati! Mungkin ini adalah penipuan. Hehe.. ini saya cuma bilang mungkin ya, gak semuanya kayak gitu juga sih. Apalagi kalau yang datang itu teman kita, masa sih teman mau nipu kita? Pokoknya hati-hati saja. ;)

Lantas, kalau bicara soal makan, tidak lepas pula dari sifat manusia yang namanya serakah dan egois. Adanya Keserakahan dan keegoisan akan menutup kesempatan, menyia-nyiakan hadiah dari Tuhan yang telah disiapkan bagi kita. Mari kita berharap dan berusaha, agar setiap "hadiah" tak pernah kita sia-siakan. Dan dengan usaha yang keras dan nyata, sukses kita pasti akan makin berlimpah! 

Buat apa menyesali apa yang sudah hilang dan tidak akan kembali lagi? Lebih baik memikirkan masa depan dengan melakukan apa yang terbaik di "hari ini", dengan kerja keras dan kerja cerdas! Sekian. (*)

Ngabuburit, 02 Ramadhan 1433 H

6 komentar:

  1. Kebayangnya aku si mas aan mau merubah genre tulisannya jadi ke arah info kuliner...wakakaka...
    udah semangat ngebukannya..kebayang aneka menu...hahahaa..sekrng malahan makin lapar..wkwkwk..:P

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya iya.. suatu saat aku akan bahas soal makanan secara lebih detail. Sampai terlontarlah kata, "Maknyuss" dari bibir ini. Tunggu saja, akan ada masanya.. *halah*

      Hayo kamu banyak makan ya dyajeng.. akhir2 ini terlihat nampak kurusan, eaa.. kayak yg pernah ketemu aja. wkwkw.. :p

      Hapus
    2. sama kak..aku juga awalnya mikirnya bakalan ngepost tentang kuliner yang pas buat makan siang (ditengah2 puasa siang bolong) eh ternyata ooh ternyata..hhe...

      Hapus
    3. maaf ya, tak sesuai ekspektasinya.. hihi
      alhamdulillah masih kuat iman.. ^^

      Hapus
  2. setelah dibaca empat kali akhirnya faham tentang makan siang, eh kesempatan.
    hhee
    berpikiran negatif dengan curiga seharusnya ada yang membatasi, saya lebih setuju kalau berpikiran negatif di atas, adalah salah satu jenis curiga.
    #sok tauu
    maaf ya kang ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, coba baca sekali lagi, sampe lima kali, dapet payung cantik tuh.. hehe

      hmm.. apa atuh ya yg membatasi kdua hal tersebut? *mikirDulu*

      Hapus

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terima kasih.